SEKAYU, CM- Aktivitas illegal refinery atau penyulingan minyak ilegal di beberapa kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan sedikit banyaknya masih aktif beroperasi.
Meskipun tindakan ini jelas melanggar hukum, banyak masyarakat yang terlibat menyatakan bahwa mereka tidak punya pilihan lain. Faktor desakan ekonomi yang semakin sulit membuat mereka nekat untuk terlibat dalam aktivitas ini demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah penghasil minyak di bilangan Kabupaten Muba mengaku bahwa sulitnya mendapatkan pekerjaan dan minimnya lapangan kerja memaksa mereka mencari alternatif untuk bertahan hidup.
“Kami tahu ini ilegal, tapi mau bagaimana lagi? Kalau tidak begini, kami tidak bisa makan,” kata ‘A’ salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Masyarakat menginginkan agar pemerintah dapat memberikan kelonggaran atau solusi yang lebih manusiawi terkait aktivitas illegal refinery ini.
Mereka berharap ada regulasi yang lebih fleksibel atau program pembinaan yang dapat mengakomodasi kebutuhan ekonomi masyarakat tanpa harus menempuh jalan ilegal.
Di sisi lain, pemerintah melalui aparat penegak hukum tetap tegas menyatakan bahwa segala bentuk penyulingan minyak ilegal akan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
Aktivitas illegal refinery dianggap tidak hanya merugikan negara dari sisi ekonomi, tetapi juga berdampak buruk terhadap lingkungan dan keselamatan masyarakat.
Sementara itu menurut Awam Suhendra salah satu Pemuda yang aktif menggaungkan kepentingan masyarakat mengatakan, bahwa hanya penegakan hukum saja tidak akan cukup.
“Pemerintah perlu melihat masalah ini dari akar permasalahan, yaitu kesulitan ekonomi dan minimnya lapangan kerja di daerah-daerah tersebut. Tanpa solusi ekonomi yang konkret, aktivitas ilegal seperti ini akan terus berlanjut,” ujarnya Rabu (02/10/24)
Pemuda ini berharap agar ada kebijakan yang lebih inklusif dan berkeadilan, di mana mereka bisa mendapatkan penghasilan yang layak tanpa harus melanggar hukum.
“Hingga saat ini, dialog antara pemerintah dan masyarakat terus berlangsung, namun penyelesaian masalah illegal refinery masih menjadi tantangan besar yang harus segera diberikan solusi,” ungkapnya. (Red)
-