BABAT TOMAN, CM– Warga Dusun 5 Desa Sereka, Kecamatan Babat Toman, kembali menggelar aksi protes atas kerusakan Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) yang melintasi desa mereka. Aksi protes ini dilakukan dengan cara menanam pohon pisang dan meletakkan ban bekas di jalan yang berlubang sebagai simbol kekecewaan atas kondisi jalan yang memburuk.
Jalan yang baru saja diaspal sekitar tiga bulan lalu, kini kembali rusak parah dan penuh dengan debu, membuat warga semakin geram. Menurut salah seorang warga, Irsan, kondisi ini berdampak serius bagi kesehatan masyarakat.
“Debu dari jalan yang rusak membuat banyak warga mengalami gangguan pernapasan. Selain itu, saat malam hari, getaran akibat kendaraan yang terjebak lubang membuat kami sulit tidur karena suara benturannya yang keras,” jelasnya, Senin (21/10/2024).
Irsan juga menambahkan bahwa warga sudah sering mengeluhkan masalah ini, namun belum ada tindakan yang memadai dari pihak terkait untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut.
Akibatnya, warga terpaksa melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang sebagai bentuk peringatan kepada pemerintah dan pihak yang bertanggung jawab.
Sementara itu, Kepala Desa Sereka, Surianto, membenarkan adanya aksi protes warga ini. Ia mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan puncak kekecewaan masyarakat terhadap kerusakan jalan yang semakin parah.
“Benar, warga menanam pohon pisang di jalan yang berlubang. Ini merupakan bentuk protes karena jalan yang baru saja diperbaiki, kembali rusak dalam waktu singkat. Kami berharap pihak terkait segera mengambil tindakan dengan mengaspal ulang jalan ini dengan kualitas yang lebih baik agar tidak cepat rusak lagi,” ujar Surianto.
Warga berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan jalan dengan kualitas yang lebih baik, mengingat Jalan Lintas Tengah merupakan jalur utama yang sangat penting bagi masyarakat sek
Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan kondisi jalan akan semakin memburuk dan membahayakan keselamatan pengguna jalan serta merugikan masyarakat sekitar.(*)
-